Berjuang untuk mendapatkan nilai yang lebih baik tentunya akan terasa lebih ringan apabila dikerjakan bersama-sama. Hal inilah yang dilakukan oleh anak-anak peserta program Ayo Kuliah jurusan manajemen dan akuntansi dari Paroki Bojong Indah, Santo Thomas Rasul (Sathora).  

Setiap hari Senin mereka berkumpul dalam Klub Akuntansi yang diadakan di Gedung Karya Pastoral. Klub Akuntansi ini didirikan atas prakarsa salah seorang pengurus program Ayo Kuliah Sathora. Sebagai mahasiswa baru ternyata para anak-anak santun harus menghadapi pelajaran akuntansi dengan literatur berbahasa Inggris. Ini tidaklah mudah bagi mereka. Maka muncullah ide membuat klub ini yang tentu saja pengajarnya adalah para pengurus sendiri. Selain itu ada pula anak-anak program Ayo Kuliah angkatan lama yang bersedia membantu, atau anak-anak dari para pengurus yang pernah mendapat pelajaran akuntansi.

Klub yang mempunyai aktivitas rutin setiap hari Senin ini, memiliki  koordinator klub seorang anak yang berasal dari program Ayo Kuliah angkatan lama. Koordinator klub bertugas untuk mengabsen dan memberi informasi yang diperlukan kepada para anggota klubnya. Anggota klub mengatur sendiri jadwal untuk berlatih soal-soal dan mereka diperkenankan menambah hari pertemuan bila dirasa perlu. “Sangat membantu, tante” komentar seorang anak santun sekaligus anggota klub ketika ditanya salah satu pengurus wanita. Benar bahwa pada awalnya ia sangat takut menghadapi soal-soal pelajaran akuntansi. Namun berkat keberadaan Klub Akuntansi ini, ia menjadi lebih percaya diri dan berhasil mendapatkan nilai yang baik.

Sungguh indah melihat sesama penerima santunan program Ayo Kuliah dapat saling berbagi, saling mendukung satu sama lain sehingga mereka dapat meraih nilai yang lebih baik. Pun suatu kebahagiaan tersendiri bagi para pengajar karena mereka mendapatkan kesempatan untuk berbagi talenta yang telah Tuhan berikan. Semoga Klub Akutansi sebagai suatu komunitas baru dapat menjadi harapan baru yang siap membantu kesulitan belajar anak-anak program Ayo Kuliah di Sathora. Tuhan memberkati.

Agnes Widyanti Harjady