Awal mula program Ayo Sekolah lahir dari seorang umat Paroki Bojong Indah, Santo Thomas Rasul (Sathora) yaitu Justinus Yanto Jayadi Wibisono. Beliau terinspirasi World Vision yang dengan caranya membantu anak-anak yang putus sekolah.

Keraguan adalah sifat manusiawi. Demikian juga ketika ide program Ayo Sekolah ini digulirkan kepada Dewan Paroki Harian (DPH) Santo Thomas Rasul.Ide itu bagus tetapi apakah yakin bahwa program ini bisa berkesinambungan nantinya?” demikian tanggapan umum DPH dan bermacam-macam pertanyaan lain yang turut menghadang.

Setelah mengalami  pasang surut selama hampir delapan bulan dan sudah tiga kali bolak-balik menghadap DPH, akhirnya Pastor Kepala Paroki menyetujui pelaksanaan program Ayo Sekolah tersebut dijalankan di Sathora. Pada bulan Juli 2007 lahirlah secara resmi program Ayo Sekolah bekerja sama dengan Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE). Sejumlah 60 anak menerima santunan dari program Ayo Sekolah Sathora saat diluncurkannya program ini yang bertepatan dengan tahun ajaran baru. Dalam tempo tiga tahun, program Ayo Sekolah telah menunjukkan hasil yang luar biasa.

Kesulitan pembiayaan bagi anak-anak yang ingin bersekolah ternyata banyak terjadi di paroki di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Tepat pada hari Valentine tanggal 14 Februari 2011 tim Ayo Sekolah Sathora diundang Vikaris Jendral (Vikjen) KAJ, Romo Yohanes Subagyo, Pr untuk mempresentasikan program Ayo Sekolah. Gayung bersambut, apa yang dipaparkan tim ternyata mendapat respon positif dari Uskup Ignatius Suharyo dan para Romo di KAJ. Romo Vikjen  bahkan berharap program ini bisa menjadi gerakan inspiratif bagi paroki-paroki lain yang ada di KAJ. Sejak saat itu melalui Komisi PSE di KAJ program Ayo Sekolah mulai diperkenalkan kepada paroki-paroki lain.

Hampir tujuh tahun berlalu, ketika tulisan ini dibuat sudah ada 32 paroki di KAJ yang menjalankan program Ayo Sekolah dan menyusul satu paroki lain yang akan bergabung. Tak dapat dipungkiri bahwa semua bergembira, baik para penyantun, anak santun, pun para pengurus. Di KAJ program Ayo Sekolah sudah menyantuni 2.665 anak. Sedangkan program Ayo Kuliah menyantuni 233 anak dan 12 anak di seminari. Maka jumlah total anak santun program Ayo Sekolah Ayo Kuliah (ASAK) adalah 2.910 anak. Berapa jumlah penyantunnya? Sebanyak 2.187 orang penyantun. Semua terjadi melalui proses yang cukup panjang dan membutuhkan kesabaran serta semangat. Lihat, Tuhan membuat semua indah pada waktunya.

Terima kasih kepada Pak Yanto sebagai pencetus program Ayo Sekolah. Pun bapak-bapak dan ibu yang pada awal berdirinya telah banyak memberi masukan untuk program Ayo Sekolah yaitu almarhum Budi Jacob, Kurniawan Chandra, Pindy Chandra dan Ratna Wijaya. Tuhan memberkati kita semua.

 

D. Anwar Surya