ASAK Paroki Ratu Rosari: Meningkatkan Pelayanan di bidang Pendidikan
Dalam perziarahannya sepanjang zaman, Gereja (umat Allah) seolah tak lekang oleh waktu terus memperjuangkan perdamaian, keadilan dan kesejahteraan umat manusia sebagai ujud ajaran Kristus. Pendidikan, baik formal ataupun non-formal, merupakan salah satu jalan untuk mewujudkan impian tersebut dan program “Ayo Sekolah Ayo Kuliah” (ASAK) yang telah diluncurkan oleh seksi Pendidikan merupakan ujud nyata keterlibatan umat paroki Ratu Rosari dalam rangka mendukung dan memenuhi panggilan luhur Gereja.
Hari Sabtu, tanggal 18 Oktober 2014, pada pukul 09.30 s.d. 11.30, bertempat di aula pasturan jalan Sirsak, para pengurus ASAK berkumpul bersama dengan orang tua dan anak asuh. Dari 54 anak asuh yang berasal dari 35 KK dari beberapa lingkungan, sebanyak 29 KK bersama putra putrinya yang hadir (kurang lebih 83%. Pertemuan tersebut merupakan bagian perencanaan program ASAK dalam pendampingan. Pertemuan tersebut dimaksudkan bukan semata-mata untuk urusan administratif belaka, melainkan lebih untuk melangkah lebih jauh memaknai komunitas ASAK sebagai sebuah keluarga.
Pertemuan diawali dengan pemaparan pentingnya memahami program ASAK bersama sebagai sebuah bentuk compassion (kepedulian) Gereja. Being compassionate berarti mampu memberikan hidup kita bagi orang lain. Ketika sesi tanya jawab, banyak sekali masukan, harapan, sharing pengalaman yang dimunculkan dari orang tua asuh dan juga anak asuh. Semua anak asuh tersebut memiliki keinginan kuat untuk terus bersekolah dan belajar.
Pertemuan terasa menyenangkan, penuh tawa, saling memberi, saling mendengarkan. Yang satu mengalami kesulitan, yang lain menguatkan. Yang satu mengalami kesulitan mencari solusi, yang lain menawarkan beberapa alternatif solusi. Layaknya dalam sebuah keluarga, para pengurus maupun orang tua dan anak asuh saling memperhatikan satu dengan lainnya. Pertemuan ditutup dengan sebuah tekad bersama untuk semakin meningkatkan pelayanan pendidikan bagi anak-anak.
Dalam arti tertentu tampaklah jelas bahwa pendidikan dalam arti yang lebih luas merupakan tanggangjawab setiap umat manusia (termasuk Gereja) dalam usaha untuk melahirkan sebuah harapan. Walaupun tidak terlibat langsung dalam aktifitas nyata proses pendidikan, namun setiap anggota Gereja dapat saja terlibat dan berpartisipasi untuk memajukan pendidikan bagi sesamanya dengan berbagi berkat dan rahmat. Dan perlu juga kita sadari bahwa aktifitas program “Ayo Sekolah Ayo Kuliah” dari seksi Pendidikan tidak saja merupakan implementasi ajaran kasih bagi sesama, tetapi juga merupakan wajah Gereja yang berkelimpahan kasih ditengah masyarakat yang lebih luas, masyarakat moderen yang cenderung egoistis dan konsumtif.
Masih ingat motto program ASAK Ratu Rosari kita? “Untuk anak pemilik masa depan, pendidikan tidak bisa ditunda!”