Gerakan Ayo Sekolah Ayo Kuliah (ASAK) sebenarnya bukan hanya sekedar gerakan memberikan beasiswa kepada anak-anak, yang secara kebetulan berasal dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi. Lebih dari itu gerakan ASAK sebenarnya merupakan gerakan memutus lingkaran setan kemiskinan. Siapa yang menjadi jagoan pemutus lingkaran setan kemiskinan? Mereka adalah anak-anak santun gerakan ASAK.

Menghantarkan anak-anak santun menjadi jagoan pemutus lingkaran setan kemiskinan di lingkungan keluarganya, merupakan wilayah pembinaan ASAK. Pembinaan ASAK menjadi demikian penting, karena tanpa pembinaan yang tepat maka gerakan ASAK sebagai gerakan pemutus lingkaran setan kemiskinan akan sulit diwujudkan.

Pengertian

Makna kata pembinanan adalah sebuah usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien guna memperoleh hasil yang lebih baik. Sesuai dengan makna kata pembinaan tersebut, maka pembinaan bagi anak-anak santun bisa diartikan sebagai upaya yang dilakukan pengurus ASAK untuk membentuk anak-anak santun menjadi anak-anak yang (1) Mempunyai prestasi akademis yang bagus; (2) Mempunyai karakter yang sesuai dengan iman Katolik. Dengan mempunyai prestasi akademis dan karakter yang kuat, maka diharapkan anak-anak santun mampu menjawab tantangan jaman.

Pembinaan ASAK Dalam Menjawab Tantangan Jaman

Tantangan yang dihadapi generasi muda tidak bisa dijawab hanya dengan kecerdasan intelektual saja, namun juga harus dijawab dengan kecerdasan emosional dan kecerdasan spriritual. Karena peserta ASAK saat ini terbatas dari kalangan Katolik, maka anak-anak tersebut harus dibina agar menjadi anak-anak yang cerdas intelektual dalam spritual Katolik (yaitu cerdas intelektual dalam terang Kristus). Tantangan ke depan akan semakin membingungkan bagi para generasi muda karena hanya orang-orang yang mempunyai kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spritual-lah yang benar-benar akan bisa menghadapi tantangan jaman dengan selamat (diselamatkan dan menyelamatkan). Keselamatan yang disabdakan oleh Kristus harus diperjuangkan, tidak bisa diperoleh begitu saja. Perjuangan anak-anak ASAK untuk mendapatkan keselamatan dalam hidup mereka harus dilakukan dengan cerdas secara intelektual dalam terang Kristus.

Penutup

Anak-anak santun ASAK adalah “Pahlawan Keluarga”. Seorang pahlawan yang bertugas melepaskan keluarga termasuk dirinya sendiri dari belenggu ESP. Maka pembinaan dan bimbingan bagi para pahlawan ini menjadi sangat penting. Masa depan bangsa dan Gereja sangat bergantung pada mereka. Kita sambut pahlawan-pahlawan ini dengan tepuk kemenangan. Amin.

 

Budi Sutedjo