• Pendampingan Pendidikan Agama (katekese)

Program ini dirancang untuk memfasilitasi anak santun yang bersekolah di sekolah negeri dan swasta non Katholik yang tidak mendapatkan pelajaran agama Katholik. Walaupun program ini belum berjalan, tetapi anak santun yang bersekolah di sekolah Negri dan sekolah swasta non-Katholik  dianjurkan untuk mengikuti kegiatan pelajaran agama di Kapel Asri yang dikelola oleh Sie. Katekese.

Kendala : keterbatasan tenaga dan tempat kegiatan mengingat paroki Santa Clara tidak memiliki ruang yang cukup untuk kegiatan.

Saran: Untuk kelanjutan ke depan, program ini dapat dijadikan sebagai program kerja sama antar seksi di paroki.

 

  • Konseling orang tua dan anak santun

Program ini berjalan tanpa rencana (tidak terjadwal) dan bersifat individual karena faktor tempat dan biaya. Biasanya secara bergantian dan dalam kelompok kecil 3-5 orang tua dipanggil oleh pengurus ASAK untuk berkomunikasi seputar pendidikan anak, baik yang bersifat sharing maupun memecahkan masalah yang dihadapi. Kegiatan yang dilakukan adalah memotivasi Anak santun  untuk meraih prestasi terbaik mereka dan menjalin hubungan akrab satu sama lain.

Program Konseling berjalan secara insidental dan tidak terjadwal karena biasanya orang tua atau anak santun (paling banyak anak kuliah) yang mengalami permasalahan baru menemui pengurus ASAK, baik permasalahan keuangan maupun masalah belajar/kuliah. Ada juga anak santun dan orang tua dipanggil oleh pengurus karena terindikasi bermasalah dalam kegiatan akademik.

Ada beberapa permasalahan yang ditemui pada program konseling ini, antara lain:

  1. Anak Santun yang nilai akademik di bawah standar dipanggil dan ditanya apa yang menjadi kesulitan dalam belajar?. Dari hasil pertemuan ada beberapa faktor:
  2. Kurang dukungan orang tua; cuek, dan membiarkan anak bermain
  3. Salah dalam menerapkan cara belajar
  4. Kemampuan anak yang memang kurang.
  5. malas
  6. Keengganan orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah katholik dan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi karena takut biaya yang mahal.  Masih ada orang tua yang lebih menginginkan anaknya untuk bekerja terlebih dulu setelah lulus SMK supaya dapat membantu perekonomian keluarga padahal  sebenarnya anaknya ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. 
  7. Ada orang tua yang menunggak membayar uang sekolah karena tidak memiliki biaya untuk menambahkan dana bantuan sehingga tidak dapat menerima raport pada akhir semester. Pada kasus seperti ini, pengurus menganjurkan orang tua untuk menabung sedikit demi sedikit sehingga mencukupi. Orang tua diberi pengertian bahwa ASAK tidak mengambil alih tanggung jawab atau tidak menanggung semua kewajiban orang tua.

Pencapaian:

Lebih dari 70% mahasiswa ASAK mendapat Indeks Prestasi Kumulatif > 3.00 – 4.00.

      Saran:

Komunikasi yang baik antara pengurus dan anak santun terutama yang SMA dan Kuliah sangat penting dijaga supaya anak mau terbuka dan tidak memendam permasalahan yang dihadapi. Pertemuan dengan anak santun tidak harus dilakukan secara langsung, tetapi dapat memanfaatkan teknologi informasi misalnya grup WhatsApp dan BBM. Tetapi pada moment-moment tertentu, anak santun beberapa kali berkumpul untuk mengakrabkan diri satu sama lain sehingga mereka terjalin hubungan sebagai saudara dan dapat saling memberikan dukungan.