ANTONIUS HARYANTO (Mahasiswa Kalbis 2013)

Sesuatu yang tidak pernah ada dalam angan, malah terjadi dalam kenyataan, itulah kehidupanku. Tuhan tidak memberikan yang aku minta, tetapi memberikan yang aku butuhkan….. Terima Kasih Yesus…., Terima kasih ASAK St. Clara…bersamamu aku akan meraih cita-citaku.. Berkat itu bukan miliku sendiri, sewaktu aku berhasil kelak pasti akan aku kembalikan melalui teman-teman yang senasib  Seperti aku.

CAECILIA CINTYA NABILA, Dari lingkungan Fidelis 4

“ASAK…..”, Terima kasih ya!, pertolonganmu sungguh sangat berarti bagiku. Kasihan Ayahku. Ayah  bekerja sebagai buruh pabrik,yang harus menghidupi kami, menyekolahkan kami, mencukupi segala kebutuhan kami. Ucapan  yang  amat polos, dari seorang gadis manis dengan senyuman simpulnya. Caecilia Cintya Nabila, lahir di bekasi 24 Mei 1998. Saat ini dia sekolah di SMK Trafina. Sengaja bersekolah di sekolah kejuruan dengan harapan bisa langsung kerja bila tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Ia harus tahu diri, karena keadaan ekonomi yang  tidak mendukung. Sementara ia masih punya dua orang adik yang juga butuh biaya. Dengan adanya Ayuk Sekolah dan Ayuk Kuliah, masih ada harapan buatku untuk kuliah. Semoga “ASAK” membantuku hingga aku selesai. Dan tentunya  aku harus lebih giat belajar, supaya  ASAK yang telah membantuku tidak kecewa.

ALFONSUS ANANDA BRAMANTIO, Putra dari  Bapak Tri Joko.

Bram, demikian panggilanku. Aku ingin kelak menjadi  ABRI. Tapi aku juga pernah  berkeinginan menjadi Pastur. Sekolahku di SMPN 1 Babelan, kelas satu. Sebenarnya aku ingin sekolah disekolah Katolik tetapi kata orang tuaku  untuk sekolah disana cukup mahal. Bapak hanya seorang supir koasi, sedangkan ibuku tidak bekerja,hanya sekali-sekali berdagang untuk membantu meringankan beban Bapak. Aku harus rajin belajar, supaya perjuangan orang tuaku tidak sia-sia. Apalagi sekarang aku didukung ayuk sekolah, aku harus makin giat belajar. Terima kasih ASAK…, masih banyak teman-temanku yang membutuhkan bantuanmu……

THOMAS TOLANG,/Orang Tuan Anak Santun ( Lingkungan Fidelis 4 )

                Secara pribadi kami acungkan jempol untuk Paroki St Clara, yang telah mencetuskan Program ini. Program ini amat sangat membantu umat di St Clara. Khususnya untuk keluarga kami. Walau sebenarnya kelangsungan pendidikan anak kami adalah tanggung jawab kami, ya itulah artinya berbagi yang sesungguhnya. Semoga program ini berkesinambungan ,bahkan kami berharap anak kami mendapat bantuan sampai jenjang Perguruan Tinggi.Semoga harapanku ini tidak muluk-muluk…., demikian tutur Bapak Thomas kepada Suara Clara…..

KELUARGA IGNATIUS UMBAR TRISNO/ Orang Tua Anak Santun, Dari lingkungan Bunda Theresa 7

Pepatah banyak anak banyak rejeki tidak pas buatku. Hidup dengan 3 anak saja sudah cukup membuatku putar otak untuk  mencukupi kebutuhan mereka. Di sebuah toko kaset dibilangan kota Jakarta, Tamrin letaknya, disana tempat aku mencari nafkah.  Aku bekerja sebagai penjaga toko. Bila dihitung secara logika, atau secara matematika, penghasilanku tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Itulah kebesaran Tuhan, Lewat kepanjangan tangan-NYA semuanya ditambahkan bagi keluargaku. Seperti saat itu, anak pertamaku masuk SMP, kami bingung mau cari uang  kemana. Bersyukur melalui ketua lingkungan, program “ayo sekolah “ sampai ketelinga kami. Prosedur untuk mengajukan bantuanpun juga sangat mudah dan lancar. Kerja team ASAK sangat profesional. Untuk mengetahui keadaan rumah tangga kami, mereka  survey ke rumah kami, untuk menjajaki dan melihat keadaan kami secara nyata. Kami tahu, mereka juga orang-orang sibuk, tapi masih bisa melakukan kegiatan pelayanan  ini dengan sungguh-sungguh. Puji Tuhan dari ketiga anak kami dua diantaranya Agustinus Kevin  SMP , dan Yustinus Satria SD  mendapatkan bantuan dari ASAK. Terima Kasih untuk TEAM ASAK atas bantuanya..