PERESMIAN PROGRAM ASAK DI PAROKI KELUARGA KUDUS PASARMINGGU
BERBAGI DAN BERBELA RASA MENCERDASKAN ANAK BANGSA
Sore itu Sabtu , 13 Agustus 2016 Bapak Uskup Agung Jakarta Mgr Ignasius Suharyo meresmikan Program Ayo Sekolah Ayo Kuliah , atau biasa disingkat ASAK , di Paroki Keluarga Kudus Pasar Minggu. Rangkaian peresmian diawali dengan misa kudus yang dipimpin oleh Romo Uskup bersama para romo Paroki Pasar Minggu, yaitu Romo Heribertus Natawardaya dan Romo Yohanes R.Wisnu Wicaksono. Dalam kotbah homilinya Romo Uskup menjelaskan kembali Bacaan Kitab Suci Injil Lukas 1:39-56. Terutama Saat perjumpaan Maria yang tengah mengandung dengan saudaranya Elizabet yang saat itu juga sedang mengandung. Perjumpaan itu menjadi momen yang penuh sukacita dan penghiburan Untuk Maria . Karena Maria adalah manusia biasa yang juga merasa ketakutan dan kebingungan dalam menerima tugas besar mengandung putera Allah. Semangat dan momen sukacita kedua wanita ini hendaknya menjadi perjumpaan yang meneguhkan saat bertemunya anak-anak yang membutuhkan dukungan pembiayaan sekolah dengan para penyantun yang dengan rela hati membantu anak anak ini menyelesaikan pendidikannya.
Program ASAK adalah merupakan bagian penting dari Arah Dasar (ARDAS) Keuskupan Agung Jakarta . Yaitu “ Meningkatkan belarasa melalui dialog dan kerjasama dengan semua orang yang berkehendak baik untuk mewujudkan masyarakat yang adil, toleran dan manusiawi khususnya untuk mereka yang miskin, menderita dan tersisih.”
ASAK adalah program belarasa di bidang pendidikan . Uskup Suharyo, menggaris bawahi bahwa pendidikan sangat penting dalam mengangkat martabat manusia kearah yang lebih baik. Dengan adanya program ini akan semakin banyak anak anak yang semula mengalami kesulitan dalam pembiayaan sekolahnya , tertolong oleh bantuan dana dari para penyantun . Keunikan dari program ASAK ini adalah baik anak santun yaitu anak yang menerima santunan dan penyantunnya atau orang tua asuhnya adalah warga Paroki . Karena Misi ASAK adalah mewujudkan semangat mari berbagi, berbela rasa, Sekaligus Membantu program mencerdaskan kehidupan bangsa.
Gerakan ASAK pada mulanya adalah gerakan kepedulian membantu pembiayaan sekolah anak anak di paroki Santo Thomas Rasul , Bojong Indah tahun 2007.Seiring dengan berjalannya waktu program mulia ini diikuti oleh berbagai paroki di Keuskupan Agung Jakarta. Beberapa keuskupan di luar Jakarta mulai mengadaptasi program ini agar semakin banyak umat katolik yang memiliki kesempatan keluar dari lingkaran kemiskinan. Membuat kehidupan menjadi lebih manusiawi.
Paroki Keluarga Kudus Pasar Minggu adalah paroki ke 45 yang menjalankan program ASAK di Keuskupan Agung Jakarta . Dalam rentang waktu yang hampir 10 tahun ini, kegiatannya ASAK telah membantu hampir 5000 anak . Diantaranya anak santun usia TK hingga SMA sejumlah 3.260 anak. Termasuk Siswa seminari 13 Anak . Membantu pembiayaan 481 anak kuliah. Terdapat 1.189 alumni yang telah berhasil lulus dan bekerja di berbagai bidang profesi. Semua keberhasilan ini didukung penuh oleh kemurahan hati 2.728 penyantun .
PROSES MENJADI ANAK SANTUN
Bila mengalami kesulitan dan membutuhkan pembiayaan sekolah untuk jenjang pendidikan TK hingga SMA Ayo Sekolah) dan pembiayaan kuliah (ayo Kuliah). Silakan lengkapi dokumen yang disyaratkan dan mengisi formulir. Prosesnya akan dilengkapi dengan survey lapangan.Selanjutnya proses seleksi anak santun dilaksanakan oleh komite melalui rapat. Anak Santun yang lolos seleksi akan masuk dalam daftar Profile Anak Santun . Profil anak santun akan menjadi acuan bagi para penyantun jika diperlukan. Anak Santun akan mendapatkan pembinaan untuk prestasi belajar, memilih jenjang pendidikan lanjutan dan pengembangan kepribadian.
TERGERAK UNTUK MENJADI PENYANTUN?
Penyantun adalah umat paroki . Penyantun dapat secara pribadi menyantuni satu atau lebih anak santun. Anak santun bisa juga dibiayai oleh beberapa orang penyantun. Bahkan se kelompok orang , komunitas atau lingkungan secara bersama bisa menyantuni anak santun.
Komitmen santunan minimal untuk 1 tahun. Jangka waktu pembayaran dilaksanakan antara 3 bulan, 6 bulan atau 12 bulan. Penyantun mendapatkan profile anak santun dan dapat memantau perkembangan pendidikannya. Dengan menjadi Penyantun Anda telah berpartisipasi membantu memutuskan umat paroki dari lingkaran kemiskinan.