Bersama GOTA – ASAK Mengubah Dunia
Akhir bulan Maret 2013 keluargaku pindah rumah ke Meruya. Sebagai warga baru, aku menyadari belum banyak yang aku ketahui tentang kegiatan-kegiatan di Paroki Maria Kusuma Karmel (MKK). Bulan Juli 2013 aku mulai mengikuti kegiatan Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) hingga selesai bulan November 2013. Ketika mengikuti misa pengutusan KEP, aku sempat berkata dalam hati “Tuhan, aku siap Engkau utus. (1)”
Hari Minggu tanggal 1 Desember 2013 aku mengikuti misa dan mendapat majalah mingguan paroki “Gema”. Lalu kubaca majalah tersebut. Tiba-tiba mataku tertuju pada sebuah pengumuman dari GOTA (Gerakan Orang Tua Asuh) yang mencari orang-orang yang mau melayani.
Hatiku tersentuh. Aku segera menghubungi nomor telepon genggam (handphone) dari Ketua GOTA (pada saat itu dipegang oleh Bapak Indra Djunaedi). Lalu aku diundang untuk hadir pada rapat mingguan GOTA hari Rabu tanggal 4 Desember 2013.
Rapat demi rapat aku hadiri. Aku juga melakukan survei ke beberapa rumah calon anak santun bersama pengurus lainnya. Aku bersyukur dan berterima kasih kepada Ketua GOTA dan teman-teman pengurus lainnya yang mau berbagi informasi tentang GOTA dan kegiatan-kegiatannya.
Tak pernah ku duga sebelumnya, pada rapat tanggal 30 April 2014 tiba-tiba aku diberi kepercayaan sebagai Ketua GOTA dalam kepengurusan baru untuk periode 2014 – 2016. Aku percaya bahwa tugas pelayanan ini bukan suatu kebetulan. Tuhan punya rencana indah dalam hidupku.
Hingga kini, hampir dua tahun, aku melayani di GOTA. Tantangan demi tantangan datang silih berganti. Namun, semua itu tidak pernah membuatku lelah, sedih, dan kehilangan semangat, karena aku tahu masih banyak anak-anak dari keluarga marjinal atau miskin yang memerlukan bantuan. Kemiskinan telah membuat mereka kehilangan kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang layak atau melanjutkan pendidikan mereka hingga perguruan tinggi. Oleh karena itu, aku ingin mengambil bagian dalam Gerakan Ayo Sekolah Ayo Kuliah (ASAK) untuk bersama-sama memperperjuangkan hak anak-anak dalam memperoleh pendidikan yang layak. Aku punya keyakinan yang besar bahwa pendidikan adalah senjata yang paling ampuh untuk mengentaskan kemiskinan dan mengubah dunia menjadi lebih baik (2).
Aku bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikan kesempatan kepadaku untuk melayani anak-anak santun dan keluarga mereka melalui GOTA. Aku menyaksikan sendiri bagaimana kehadiran GOTA dengan program Ayo Sekolah dan Ayo Kuliah (ASAK) bisa menyelamatkan anak-anak yang mengalami kesulitan ekonomi untuk mengenyam atau melanjutkan pendidikan mereka.
Ada kebiasaan di antara pengurus untuk menyapa dengan singkatan nama. Biasanya teman-teman pengurus memanggilku dengan sebutan “Ketum” (Ketua Umum). Bagiku, nama panggilan itu kurang tepat. Aku bukan “Ketum”, tapi “Pelum” (Pelayan Umum) karena memang aku hanya seorang “pelayan” yang siap melayani anak-anak yang membutuhkan bantuan untuk mendapatkan pendidikan yang layak dalam upaya menggapai masa depan yang gemilang.
Tuhan telah mengaruniakan aku dengan kasih dan berkat yang tidak pernah berkesudahan. Oleh karena itu, aku ingin hidupku bisa menjadi saluran berkat bagi sesama, terutama anak-anak. Semoga terkabul…
17 November 2015
Penulis: Theresia Multi