Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA) Paroki Meruya, Maria Kusuma Karmel atau dikenal dengan GOTA MKK diluncurkan beberapa waktu yang lalu oleh berbagai pihak yang peduli terhadap pengembangan generasi muda kita. Pada saat diluncurkan, saya merupakan salah satu dari sekian banyak umat yang langsung bereaksi dengan mendaftarkan diri sebagai orang tua asuh, bahkan saya langsung mentransfer dana kewajiban bayar saya. Banyak alasan yang dilakukan oleh orang tua asuh dalam mengambil keputusan untuk mengikuti program tersebut. Saya pun juga memiliki alasan tersendiri untuk hal tersebut.

 

Pendidikan, terlebih lagi di Indonesia, merupakan sarana yang paling efektif dalam meningkatkan derajat sosial seseorang. Istilah kerennya, pendidikan merupakan sarana terjadinya mobilitas vertikal. Di tempat saya bekerja, sebuah bank yang ATM-nya banyak anda temui di pusat-pusat keramaian, saya menandai demikian banyak karyawan dari tingkat yang terendah sampai dengan tingkat tinggi, yang merasakan pencapaian jenjang yang terjadi terutama dilandasi oleh pendidikan yang ditempuhnya. Banyak dari mereka yang berasal dari keluarga miskin atau maksimal “biasa-biasa saja”. Namun pendidikan yang telah mereka tempuh memungkinkan mereka menapaki jenjang karier bahkan sampai pada karier yang tertinggi. Hal tersebut juga banyak terjadi pada perusahaan-perusahaan lain. Dengan kata lain yang lebih lugas, pendidikan merupakan sarana yang penting bagi pengentasan kemiskinan. Itulah sebabnya, peran sebagai orang tua asuh sebagaimana yang digalang oleh GOTA MKK sungguh mulia, karena tidak hanya sekedar berbagi kasih, tetapi mereka memberikan kemungkinan bagi terjadinya mobilitas vertikal tersebut.

 

Secara pribadi, langkah yang saya ambil tersebut juga berkaitan erat dengan sejarah masa lampau yang juga mengalami pembebasan uang sekolah oleh Kepala Sekolah saya, Suster Gaudentia. Saya sungguh merasakan bahwa langkah yang telah beliau ambil tersebut memungkinkan saya akhirnya bisa menapaki perjalanan hidup saya menjadi lebih baik sampai saat ini. Inilah yang menyebabkan saya memiliki keinginan, tentunya dalam kapasitas saya, untuk bisa membantu mereka yang mengalami kesulitan pendidikannya karena keterbatasan keuangan. Ini pulalah yang membuat saya demikian aktif mengembangkan Learning Service ditempat saya bekerja yang menyumbangkan hasilnya sepenuhnya untuk pemberian beasiswa. Demikian juga dengan program beasiswa umat keluarga Katolik Indonesia di Washington maupun kota-kota lain di Amerika Serikat ke Yogyakarta dan Flores beberapa tahun yang lalu.

 

Dengan adanya GOTA MKK, kita memiliki kesempatan berbagi kasih dengan umat yang berada di sekeliling kita. Semoga semangat ini tetap hidup di hati kita semua.

 

Cyrillus Harinowo