Saya, Tuhan Yesus, dan ASAK
1 Agustus 2018.
Senang atau tidak? Hmm, mungkin lebih dari pada itu.
Masih teringat 3.5 tahun yg lalu, akhirnya memutuskan untuk berkata, “Ok, akan daftar dan masuk ke Binus”. It wasn’t that easy, you know. That day, I must rush for everything. Masalah pendaftaran ulang, masalah finansial, dan lainnya. Sampai harus sempat cek cok dengan anggota keluarga. But in the end, I’m glad everything is fine!
7 semester, puluhan mata kuliah, ditambah harus kerja sembari kuliah. Membuat mata dan pikiran semakin terbuka dan berkata, “Life is not that easy, we have to do our best, in every single minus that we have”.
Tapi di saat yang bersamaan, ketika saya melakukan recap atas apa yang sudah terjadi, semua itu tidak terlepas dari campur tangan Tuhan Yesus. Salah satu hal terindah yg Tuhan berikan adalah, bertemu dan masuk ke dalam ASAK. Mungkin semua ini memang sudah diatur oleh yang ada di Atas. Start from semester 3 s/d semester 7 which is my last semester, I got nothing to paid, everything’s free, so I don’t need to worry about anything.
Thank you untuk seluruh pengurus ASAK, kalian adalah contoh bukti baiknya Tuhan kepada. Semoga kalian selalu sehat, bahagia, dan selalu beserta Tuhan. Jangan dengarkan apa kata orang yang negatif mengenai ASAK, teruslah berkarya dan membantu anak-anak lain yang membutuhkan. Jangan pernah bersedih, ketika kadang badai menerpa. Selalulah ingat bahwa bantuan ASAK sudah menolong banyak anak, termasuk saya.
SALAM ASAK!
Ray Sugondo