Doa mengubah segalanya,

Salam semangat teman-teman ASAK,

Namaku Maria Melani Pardosi, orang-orang biasa memanggilku maria atau melani. Aku lahir di Depok, 03 maret 1995,saat ini usia ku beranjak 21 tahun. Papahku bernama Budiaman Pardosi dan mamahku bernama Rosdiana Tobing. Aku adalah anak ketiga dari 4 bersaudara. Kakak perempuanku bernama Desy Pardosi, kakak laki-laki ku bernama fery fernando pardosi dan adikku bernama fransiskus pardosi.

Aku terlahir di tengah-tengah keluarga yang sangat menyayangi ku. Aku dan keluarga ku dulu tinggal di kota depok tepatnya cisalak depok. Saat umur ku genap 5 tahun , aku terlambat untuk mendaftar masuk pendidikan taman kanak-kanak. Hingga akhirnya papah memutuskan untuk mendidik ku sendiri dirumah.

Saat umurku 7 tahun, aku bersekolah di SDN Cisalak 1 depok, saat lulus SD aku di terima di SMPN 8 Depok. Banyak sekali cita-cita dan impian yang aku bangun saat itu, dari mulai menjadi pengacara hingga aku bercita-cita suatu saat nanti aku akan melanjutkan pendidikanku ke perguruan tinggi dan mengambil fakultas hukum.

Tapi saat duduk di kelas 2 SMP, semua harapan,cita-cita,dan impianku pun mulai sirna. Semua seakan takkan pernah bisa aku wujudkan. Hal ini dikarenakan usaha kedua orang tua ku yang mengalami kebangkrutan. Aku mulai kecewa, aku merasa dunia ini tak pernah adil bagi ku. Papah pun memutuskan kami sekeluarga untuk pindah rumah ke bekasi. Di bekasi kami memulai hidup baru dari nol. Aku dan kedua kakakku pun terpaksa pindah sekolah.

Saat itu papah mendaftarkan ku di sebuah sekolah swasta dengan biaya yang murah, karena papah tidak memiliki cukup banyak dana untuk membiayai sekolah ku dan kedua kakak ku. Saat duduk di kelas 3 SMK papah pergi menghadap Tuhan Yang Maha Esa. Kehidupan ku semakin hancur, tidak ada lagi semangat untuk menggapai kebahagian. Saat itu kakak ku lah yang menjadi tulang punggung keluarga. Pada tahun 2013, aku pun lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan Akuntansi. Memang awalnya jurusan ini bukanlah jurusan yang aku sukai. Tetapi seiring berjalannya waktu aku mulai menyukainya. Dan menjadi seorang Auditior Keuangan adalah cita-cita baruku.

Setelah lulus sekolah, impian untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi itu masih membayangiku. Aku mencoba membangun semangat ku lagi. Selalu terpikirkan bagaimana caranya aku bisa kuliah sedangkan aku tidak memiliki biaya. Aku pun mencoba mendaftar dengan jalur beasiswa ke beberapa universitas. Saat itu universitas trisakti lah yang menjadi salah satu universitas pilihan ku, tapi sayang di situ aku hanya mendapatkan beasiswa 50% sedangkan untuk membayar 50% nya lagi aku tidak memiliki biaya, jd aku memutuskan untuk mengundurkan diri.

Setelah sekian banyak universitas yang aku coba namun tidak ada 1 pun yang cocok dengan keadaan keuangan keluarga ku. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk melamar kerja di berbagai perusahaan. Dan puji Tuhan aku di terima bekerja di perusahaan farmasi terbesar se-asia tenggara yaitu Pt.Kalbe Farma.Tbk sebagai administrasi produksi. Disana aku bekerja dengan perjanjian kontrak selama 2 tahun. Gaji yang aku terima perbulan yaitu UMP (upah minimum provinsi) dan transport Rp40.000/hari , setiap bulannya gaji ku tidak menentu hal ini karena adanya lemburan sebagai tambahan pendapatanku. Gaji itu aku gunakan untuk membantu keuangan keluargaku, untuk membayar kontrakan rumah dan biaya sekolah adikku.

Saat 6 bulan bekerja di sana, aku mendapat informasi tentang program ASAK yg di bentuk di paroki st.clara. Aku pun mendaftar menjadi salah satu anak santun asak. Dan Puji Tuhan pada tahun 2014 aku bisa berkuliah di Kalbis Institute dan mengambil kelas karyawan agar bisa sambil bekerja. Tiap hari aku bekerja dari jam 07.00 sampai jam 16.00 dan malam harinya pulang dari tempat kerja aku pun langsung menuju ke kampus dan pulang kerumah jam 22.00, begitulah setiap hari berjalan dengan rutin dari senin-sabtu.

Banyak orang bilang kuliah sambil bekerja itu melelahkan, belum lagi kita harus di pusingkan oleh tugas kuliah dan tugas kantor. Awalnya sangat sulit membagi waktu, sempat juga aku mengeluh dengan rutinitas seperti ini. Tapi kembali lagi ke tujuan awalku, bahwa aku ingin sukses dengan segala kemampuan dan berkat yang sudah diberikan Tuhan kepadaku, aku pun tetap menjalani semuanya dengan penuh semangat untuk mewujudkan impian dan cita-citaku. Untuk belajar aku mencari-cari cela saat bekerja, misal sedang jam istirahat saya sempatkan waktu untuk mengulang kembali materi kuliah hari lalu.

Saat ini saya sudah semester 3 tepatnya jurusan akuntansi. Saat semester 1 saya mendapat IPS 3.68, dan semester 2 IPS yang saya dapat 3.00 dengan IPK 3.34. Memang bukan nilai yang sempurna, tapi saya bersyukur karna saya mendapatkan hasil itu dengan kemampuan saya sendiri. Di semester 3 ini saya akan terus berusaha untuk meningkatkan prestasi saya. Menjadi salah satu anak santun ASAK adalah satu kebahagiaan untuk saya, karena saya bisa berkuliah dengan beasiswa 100% jika IPS saya bisa terus di atas 3.00. Bukan hanya kuliah gratis, tp saya jg mendapat uang transport setiap bulannya. Sungguh luar biasa bantuan yang ASAK berikan pada saya. Bukan hanya bantuan dari segi finansial, di ASAK juga saya mendapat banyak teman yang mempunyai tujuan hidup yang sama dengan saya.
Pada saat saya diangkat menjadi karyawan tetap pada akhir semester dua saya bingung, sya akan kena shif, artinya kuliah saya akan terganggu. saya berkonsultasi dengan ketua ASAK, beliau memberi beberapa jalan keluar. beliau menyarankan untuk menghadap atasan, jika tidak berhasil saya diminta menghadap ke HRD, ditengah kebimbangan saya terus didorong untuk tidak patah semangat….ikhlas , berdoa, dan percaya pasti ada jalan…..dukungan semangat dan doa dari beliau bagi saya sangat luar biasa…saya ikuti dan jalan itu saya dapatkan….kerja dan kuliah bisa berjalan dengan lancar

Di ASAK juga kami diajarkan menjadi mandiri, berani , dan lebih kuat dalam menghadapi suatu masalah, pemikiran pun menjadi lebih luas dari sebelumnya. Harapanku program ASAK ini bisa berjalan terus disemua paroki seluruh indonesia. Karena masih banyak anak-anak yang membutuhkan bantuan ini, baik dalam segi pendidikan maupun dalam segi pembentukan mental untuk bekal kami di masa depan.

ASAK juga membantu karirku dalam bekerja , karena ASAK aku bisa berkuliah dan karena kuliah tepat 19 oktober 2015 aku bisa diangkat menjadi karyawan tetap di Kalbe Farma.Tbk dengan jabatan yang baru yaitu sebagai Koordinator Administrasi produksi. Sungguh luar biasa berkat yang Tuhan berikan kepadaku. Aku juga berterimakasih kepada orang tua asuhku di ASAK serta pengurus ASAK terlebih Pak Yanta dan Ibu Purnama yang selalu memberikan motivasi-motivasi yang luar biasa kepadaku.

Dengan segala yang sudah aku dapat saat ini tidak menjadikanku puas dan berdiam diri. Justru ini adalah penyemangatku untuk bisa meraih masa depan yang lebih baik lagi. Aku akan terus berusaha dan berjuang untuk merubah kehidupan keluargaku agar menjadi lebih baik. Aku percaya Tuhan tidak akan tinggal diam melihat umatnya yang mau berusaha. ASAK adalah jalan ku, aku berhasil karena ASAK. Jadi tunggu apalagi teman? Ayo Sekolah Ayo Kuliah untuk masa depan yang lebih baik. Thanks to ASAK.